Pernah nggak, malam-malam iseng pencet remote parabola, lalu tiba-tiba nemu channel Nex yang muterin Nosferatu? Wah, siap-siap kaget sendiri! Film satu ini memang beda dari horor zaman sekarang—nggak ada CGI, nggak ada suara menggelegar. Tapi, siapa sangka ya, wajah pucat dan kuku panjang Count Orlok tetap bikin bulu kuduk berdiri, walau cuma lewat gambar hitam putih yang kadang agak bersemut.
Buat pecinta parabola sejati, pengalaman nonton Nosferatu itu ibarat harta karun. Jarang-jarang film horor klasik nongol di channel kita, apalagi kalau bukan pas momen Halloween atau slot film lawas Eropa. Kalau nemu, rasanya kayak menang undian. Apalagi, biasanya film ini diselipin di saluran yang suka muter film jadul, bukan di channel horor mainstream.
Triknya, cepet-cepatan scan channel waktu ada info Nosferatu bakal tayang. Kalau harus ngulik receiver biar dapat frekuensinya, itu malah bikin seru. Nggak sedikit yang mendadak jadi “tukang setting” malam-malam, biar gambarnya muncul dengan bagus. Udah kayak aksi penyadapan di film sendiri!
Suasana nonton pun beda banget. Lampu diredupkan, cemilan siap, dan kadang suara jangkrik atau kipas angin malah tambah serem. Kalau ada adik atau sepupu yang nonton bareng, mereka biasanya mulai rewel pas Orlok muncul di lorong kastil. “Aduh, itu vampirnya serem banget, Nek!” Sering kejadian juga, ada yang nyalain HP terus buat ngusir deg-degan.
Yang menarik lagi, film ini tuh ngajarin penonton sabar. Nggak ada teriakan mendadak atau lari-lari kocar-kacir. Ketegangannya murni dari atmosfer dan musik piano mengayun, bikin suasana makin tebal oleh misteri. Kadang, saking heningnya, suara sendiri nenggak minum terdengar keras banget—percaya deh!
Begitu film selesai, ngobrol bareng penonton lain sering kali lebih seru dari horornya. Ada yang kaget soal efek visualnya, ada pula yang malah tertarik mengulik seputar Nosferatu dan sejarah vampir di perfilman. Bonusnya, biasanya setelah itu jadi makin rajin cek channel film lawas, siapa tahu minggu depan dapet kesempatan nonton horor klasik lain yang tak kalah seram.
Jadi, nonton Nosferatu lewat parabola bukan cuma sensasi horor, tapi juga petualangan kecil: berburu channel, adu nyali sendirian di ruang tengah, dan berakhir dengan nostalgia tanpa harus keluar rumah. Kalau berani, matikan lampu semua—siap-siap didatangi vampire jadul yang justru lebih ngeri karena kesederhanaannya!